Senin, 12 Maret 2012

Sonic Ball - Bola Pencuci



Bola Pencuci Pengganti Deterjen TERBAIK di Indonesia.
"Sekarang Anda Tidak Perlu Membilas Baju Berkali-kali. Anda Juga Akan Menghemat Biaya, Listrik, Air, dan Waktu. Buktikan! "
FAKTA : Perkembangan Teknologi Mencuci di Indonesia
Era 1970 : Sabun Batang
Era 1980 : Sabun Colek
Era 1990 : Deterjen Bubuk
Era 2000 : Deterjen Cair
Kini di Abad 21 Hadir Inovasi Terbaru Teknologi Korea Mencuci Tanpa Deterjen, Cukup 1 x Bilas. Bisa 1000 x Cuci (3 Tahun)
Kapasitas Pencucian 8 Kg Pakaian (Berat Kering). Efektif Menghilangkan Noda, Kuman, Bakteri, Jamur & Bau Tak Sedap

Deterjen yang selama ini kita gunakan untuk mencuci pakaian merupakan hasil sampingan dari proses penyulingan minyak bumi yang diberi tambahan bahan kimia seperti fosfat, silikat, bahan pewarna, dan bahan pewangi. Generasi awal deterjen pertama kali muncul dan mulai diperkenalkan ke masyarakat sekitar tahun 1960-an dengan menggunakan bahan kimia pengaktif permukaan Surfaktan dan Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) sebagai penghasil busa (Wikipedia, 2009).

Ketika Anda mencuci menggunakan sabun maupun deterjen, maka deterjen yang dilarutkan dalam air, akan membentuk busa (emulsi) yang akan terbuang bersama kotoran saat dibilas. Namun, sisa surfaktan dapat membentuk chlorbenzene yang merupakan senyawa kimia, ternyata beracun dan berbahaya bagi kesehatan

Demikian juga dengan ABS, setelah diteliti lebih lanjut diketahui mempunyai efek destruktif (merusak) terhadap lingkungan, yakni sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Hal ini menjadikan sisa limbah deterjen yang dikeluarkan setiap hari oleh rumah tangga akan menjadi limbah berbahaya dan mengancam stabilitas lingkungan hidup kita. sehingga beberapa negara di dunia secara resmi telah melarang penggunaan zat ABS.

Belakangan industri pembuatan deterjen memperkenalkan senyawa kimia baru yang disebut Linier Alkyl Sulfonat, atau lebih sering jika kita lihat di berbagai label produk deterjen yang kita pakai tertulis dengan nama LAS yang relatif lebih ramah lingkungan. Akan tetapi penelitian terbaru oleh para ahli menyebutkan bahwa senyawa ini juga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit terhadap lingkungan

"Alam lingkungan kita membutuhkan waktu 90 hari untuk mengurai LAS dan hanya 50% saja yang dapat diurai."

Ketidak pedulian masyarakat akan bahaya pencemaran lingkungan cukup memprihatinkan. Alasan satu-satunya yang mereka yakini adalah :"semakin busa deterjen melimpah, maka cucian akan menjadi semakin bersih" Pendapat ini sangat keliru!

Proses pencucian tidak bergantung ada tidaknya busa atau 
sedikit banyaknya busa yang dihasilkan, karena dengan adanya SURFAKTAN, 

proses pembersihan sudah bisa dilakukan tanpa perlu adanya busa.  


Pemakaian deterjen juga kerap menimbulkan persoalan baru, terutama bagi pengguna yang memiliki kulit sensitf, dimana mereka akan mengalami : 
Iritasi, 
Gatal, 

Panas

Namun sekarang kita tidak perlu khawatir lagi. Penelitian dan teknologi semakin hari semakin dikembangkan guna memecahkan permasalahan yang ada. Termasuk dalam urusan mencuci, penelitian tentang 'Ceramic Pellets', 'Washing Pellets' serta 'Magnet Khusus' yang bisa mengubah kadar pH Air menjadi sama seperti pH deterjen, serta menghasilkan sinar infra merah jauh dan ion negatif, saat ini sudah bisa Anda manfaatkan untuk mengatasi problematika di atas. Teknologi ini dinamakan Bola Pencuci Sonic Ball !







Harga @ Rp. 165.000,-

CHARLA 081251155580

Dapatkan Harga Spesial bagi Reseller




Tidak ada komentar:

Posting Komentar